Sore
itu, ketika saya berdiri di tengah-tengah huta (kampung) Siallagan.
Rasanya seperti terjebak di suatu masa yang jarum jamnya tidak bergerak
sama sekali. Berdiri dibawah pohon Habonaran, diantara batu kursi tempat
persidangan, berlatar ruang tahanan yang ada di bawah tangga rumah
raja. Lalu lamat-lamat saya seperti mendengar Raja Siallagan dan para
tetua desa yang mengadakan sidang di batu sidang itu. Lalu keputusan
ditetapkan, tahanan dilepaskan dari pasungan dan dituntun menuju tempat
eksekusi yang ada di kampung bagian belakang. Dan disanalah kisah ini
bermula..
rumah-adat.jpg
Komentar
huta-siallagan.jpg
rumah-bolon.jpg
Komentar
ulos.jpg
Komentar
guardian.jpg
rumah-raja.jpg
tahanan.jpg
pendeta.jpg
batu-kursi-depan-rumah-raja.jpg
hau habonaran.jpg
batu-kursi.jpg
1 Komentar
rumah Adat.jpg
penjaga.jpg
filosofi-cicak-dan-susu-ibu.jpg
Komentar
tongkat-kitab-dan-kalender.jpg
contoh.jpg
meja-sidang.jpg
selamat-datang.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar