Kuta,sebuah
nama yang sudah tak asing lagi di telinga, sebuah pantai di pulau bali
yang begitu terkenal dan menarik berjuta wisatawan domestik maupun
manca negara. Tak terkecuali saya,hari ini saya berencana menghabiskan
senja di pantai yang indah ini. Namun karena hari masih pagi,saya pun
berencana untuk mengunjungi belahan bali lainya terlebih dahulu, dan
pilihan saya jatuh pada tanah lot dan pura taman ayun di daerah Tabanan.
Dari
denpasar,saya arahkan motor menuju tabanan mengikuti petunjuk arah
menuju tanah lot. sampai ahirnya sekitar pukul 11 siang , saya sampai di
pintu gerbang tanah lot. Tiket masuk ke objek wisata ini di bandrol
sebesar 7,5k/ orang dan 2,5k untuk tarif parkir kendaraan roda dua.
Sesampainya di parkiran tanah lot,saya berjalan melewati gerbang yang di
sisi kiri dan kanan nya terdapat patung perempuan dan laki-laki yang
sedang menari. Dari sini saya masih harus berjalan sejauh 300 meter
melewati kios-kios yang berjajar rapih di sisi kiri dan kanan jalan.
Sesampainya di tepi laut (pura tanah lot),saya langsung turun menuju
karang-karang yang di hantam ombak untuk melihat lebih dekat pura tanah
lot yang terletak di atas sebuah karang. Namun sayang, saat itu air
cukup pasang sehingga pengunjung tidak bisa menyebrang menuju pura
tersebut.
Setelah
di rasa puas melihat lebih dekat pura tanah lot,saya mulai berjalan
mengelilingi taman yang tertata rapi di area komplek wisata ini. Mulai
dari jajaran restoran yang menyajikan view langsung ke tanah lot(kalo
makan di sini sambil lihat sunset,di jamin bikin pasangan
klepek-klepek,haha). Tak hanya tanah lot yang menarik hati saya,tapi
saya juga tertarik dengan karang-karang yang menjorok ke lautan yang
terhantam deburan ombak. Tak hanya itu saja, saya juga tertarik melihat
sebuah karang bolong yang juga terdapat di komplek pertamanan ini. Dari
salah satu jorokan karang, kita bisa langsung memandang lurus ke arah
tanah lot, dan ini merupakan tempat favorit untuk berfoto dengan
background pura tanah lot.
Saat
itu cuaca cukup terik,mentari tak membiarkan saya berlama-lama di
bawah sinar yang panas. Saya pun memutuskan duduk-duduk santai di bawah
pohon di salah satu sudut taman sambil menikmati deburan ombak yang
cukup ganas. Setelah sekitar 1 jam istirahat dan berputar-putar melihat
sekeliling tanah lot. Saya putuskan untuk mengahiri kunjungan saya di
sini dan berencana meneruskan perjalanan menuju pura taman ayun. Dari
tanah lot,saya mengandalkan petunjuk arah yang di berikan google
maps,karena memang tak ada petunjuk arah yang jelas untuk ke sini.
Google maps memang sangat membantu penjelajahan saya di sini,dan
sekitar 1 jam berkendara saya pun sampai di pura taman ayun. Namun
sebelum sampai di pura, saya sempatkan diri makan siang di pasar
tradisional mengwi yang letaknya sekitar 200 meter sebelum pura taman
ayun. Sesampainya di sekitaran pura,tiba-tiba saya tidak terlalu ingin
masuk dan mengexsplorasi pura ini. Entah kenapa,saya hanya memandangi
pura ini dari jalan raya saja. Setelah bengong dan bingung untuk
beberapa saat,ahirnya saya arahkan motor menuju pantai kuat untuk
menyaksikan sunset, padahal saat itu masih sangat siang (sekitar pukul
13:30).
Sekitar
pukul 15 , saya sudah sampai di pantai kuta, namun saat itu matahari
masih terlalu terik, jadi saya putuskan untuk berputar-putar dulu di
daerah kuta dan legian,membeli beberapa camilan dan minuman,serta
menyempatkan diri berkonsultasi ke pemilik motor yang saya sewa (karena
saat jatuh di kintamani,ada beberapa bagian motor yang rusak) .
Sekitar
pukul 16, barulah saya memarkirkan motor di area parkiran pantai kuta
tepatnya di depan hard rock cafe. Meskipun matahari masih cukup
terik,ternyata sudah banyak orang yang mengelar kain di pantai ini untuk
menikmati sunset. Seolah tak mau kalah, saya pun mengelar kantong
plastik yang saya dapat saat membeli camilan di mini market (haha,gak
apalah yang penting celana gak kotor).
Saya
mulai terlarut bersama ratusan orang yang juga sedang menikmati ke
indahan pantai ini. Di temani camilan dan minuman ringan,mata saya terus
berkeliling melihat berbagai aktifitas yang di lakukan wisatawan
lain,ada yang sibuk mengoles sunblock ke badan,ada yang asik
berenang,ada yang seru-seruan main surfing dan ada juga cewe-cewe
berbikini yang menjemur tubuhnya (bagian ini lah yang paling saya
suka,haha). Suasananya saat itu sangat ramai (udah kayak di pasar),
tapi entah kenapa saya merasa nyaman menikmati suasana pantai ini.
Semakin sore,orang-orang semakin banyak dan semakin memilih tempat
yang lebih mendekat ke bibir pantai. Semua orang mulai sibuk dengan
kameranya masing-masing, ada yang sibuk membidik setiap pergerakan
matahari, ada orang yang sibuk berpoto dengan pasanganya, ada yang sibuk
berpoto denga keluarganya, dan saya juga tak kalah sibuk dengan tripot
saya ( agar menghasilkan poto yang bagus,tentunya ada saya di
dalamnya,haha).
Saat matahari menghilang dan langit semakin gelap,pantai semakin sepi dan saya pun kembali pulang ke denpasar.
Sebuah pengalaman yang menyenangkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar