Hari ini adalah hari terahir saya di pulau
lombok, setelah kemarin seharian bermain-main di pantai-pantai cantik di
lombok selatan,hari ini saya akan mengunjungi air terjun di kaki gunung
rinjani. Awalnya saya akan mengunjungi air terjun sendang gile dan tiu
kelep yang sangat terkenal itu. Namun karena terbentur waktu, ahirnya
setelah dapat arahan dari mba yanti saya putuskan ke air terjun benang
stokel dan benang kelambu di lombong tengah,dengan harapan saat sore
hari saya masih bisa menikmati senja di malimbu.
|
view sepanjang perjalanan |
Sekitar pukul 9 pagi
perjalanan di mulai. Lagi, uda odra yang menemanani perjalanan saya,
tentu dengan arahan dari mba yanti yang sudah begitu hapal jalanan di
lombok. Kami sangat bersemangat memulai perjalanan ini. Sepanjang
perjalanan menuju air terjun, saya bertemu dengan banyak sekali
bangunan mesjid di pinggir jalan. Hampir setiap 1KM laju kami,kami
bertemu dengan satu mesjid yang ukuranya bisa di bilang besar. Dari
sini lah saya tau bahwa lombok adalah pulau 1000 mesjid,keren kan....!
Setelah
menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari kota mataram,ahirnya kami
sampai juga di lokasi ari terjun. Dengan membayar tiket masuk sebesar 5k
buat dua orang + 1 speda motor,kami mulai menapaki jalan setapak yang
sudah di semen. Menurut penjelasan penjaga pos tiket masuk,air terjun
benang stokel dapat di tempuh dengan berjalan santai selama 5 menit,
sementara air terjun benang kelambu dapat di tempuh selama 25 menit.
|
air terjun benang stokel |
Selang berjalan beberapa menit, dari ke jauhan kami
sudah dapat melhat air terjun benang stokel. Jalan yang tadinya datar
sekarang berubah menjadi sebuah turunan yang cukup curam dengan puluhan
anak tangga. Ternyata kita sudah sampai di air terjun benang stokel,dan
di sini terdapat du air terjun. Air terjun ini tidak terlalu besar
dengan debit air yang bisa di bilang relatip kecil. Saat itu Cuma ada
kami ber dua di air terjun ini,pasilitas di sini juga kurang begitu
terawat hal ini dapat terlihat dari rusaknya bangunan toilet umum.
Tapi di sini masih dapat kita temui para pedagang yang menjajakan aneka
minuman dan makanan ringan.
|
air terjun benang stokel |
Setelah puas bermain-main di air terjun ini, perjalanan
kami lanjutkan ke air terjun bengan kelambu yang ternyata bisa juga di
tempuh dari jalur ini dengan menyusuri jalan setapak menembus hutan.
Jalanan menuju benang kelambu masih berupa jalan setapak yang belum di
semen,karena sebenarnya ini bukan jalan resmi menuju air terjun benang
kelambu. Ini hanya sebuah jalan pintas menuju benang kelambu,sementara
jalan yang resmi dapat di tempuh dengan jalur berbeda saat di pos masuk
tadi. Namun jalan setapak ini banyak di pergunakan oleh pengunjung yang
malas memutar arah kembali ke pos masuk. Sepanjang perjalanan kami di
suguhi aneka keragaman hayati hutan,dari mulai monyet sampai lutung
dapat kami temui di sini. Kami sempat beberapa kali berpapasan dengan
bule-bule yang baru selesai mengunjungi air terjun benang kelambu.
|
jalan ke air terjun benang kelambu |
Setelah berjalan sekitar 20 menit,kita kembali bertemu
dengan jalan setapak yang sudah di semen, dan lagi kami harus menuruni
puluhan anak tangga yang jumlahnya jauh lebih banyak dari anak tangga
sebelumnya. Yang lebih parah lagi, jarak dari anak tangga ke anak
tangga berikutnya sangat tinggi,bisa di bilang anak tangga ini tidak
terlalu bersahabat dengan masyarakat indonesia yang memiliki postur
tubuh yang relatif kecil jika di banding dengan para bule.
|
tangga yang menyiksa kaki |
Setelah lelah menuruni anak tangga, kami di hadapkan
dengan sebuah air terjun yang sangat luar biasa cantik. Air terjun ini
sangat jauh berbeda dengan air terjun yang pernah saya lihat. Air terjun
ini memanjang di sepanjang tebing dengan aliran air yang tipis(nampak
seperti kelambu). Di sini kami tidak dapat melihat sumber air terjun
tersebut,karena seluruh atas permukanan tebing di selimuti tumbuhan
rambat. Air muncul dari rimbunya tumbuhan rambat itu,menetes melalui
akar dan daun tumbuhan tersebut. Suasana di sini sangat terasa lembab,
karena banyaknya butiran air yang melayang di udara. Saya pun mulai
mendekat dan merasakan kesagaran air di sini.
|
air terjun benang kelambu |
Setelah
puas menikmati suasana di sini, kami kembali ke air terjun benang
stokel dan beristiraha di salah satu warngu di sana. Kami sempat
berbincang-bincang dengan ibu penjaga warung, dan dari beliaulah kami
tahu bahwa sesungguhnya air terjun benang stokel yang asli bukan ini.
menurut si ibu,air terjun benang stokel yang asli sudah di tutup, karena
jalurnya yang berbahaya di tambah lagi karena adanya pengunjung yang
meninggal terjatuh ke bawah air terjun. Air terjun benang stokel
sendiri merupakan air terjun yang unik, karen wisatawan yang berkunjung
hanya bisa meliaht air terjun itu di atas air terjun itu sendiri, karena
tidak ada akses jalan ke bawah air terjun itu.
Lewat tengah hari, saya putuskan untuk kembali ke pos tiket masuk. Di
perjalana kami melihat petunjuk arah menuju danau segara anak. Rupanya
menurut penuturan penjaga tiket,itu adalah jalur pendakian gunung
rinjani. Namu jalur pendakian ini kurang terkenal dan belum di resmikan
meski sudah ada beberapa orang yang mendaki rinjani dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar