INFO TERKINI

Jumat, 02 Maret 2012

TERNYATA DI ATAS DANAU TOBA MASIH ADA DANAU

Obyek wisata dapat dibedakan atas beberapa bagian berdasarkan proses terbentuknya, disini saya hanya menyampaikan 2 bagian saja, yaitu yang pertama adalah obyek wisata alam, dan kedua adalah obyek wisata budaya. Saya ambil 2 contoh obyek wisata alam yaitu Danau Toba dan Danau Sidihoni. Dan 5 contoh obyek wisata budaya, yaitu makanan khas,aksara daerah, tari daerah,pakaian daerah,dan rumah adat





Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.






Jika pulau Samosir dikatakan sebagai "pulau di atas pulau", danau Sidihoni yang berada di Pulau Samosir ini bisa dikatakan sebagai "danau di atas danau" (di atas danau Toba).

Air danau ini sering berubah warnanya, dan menurut penduduk setempat perubahan warna ini seringkali dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia.

Menurut masyarakat setempat, air danau tersebut surut pada waktu gempa Nias beberapa waktu lalu. Air danau yang dulu menutup dataran tersebut, memang terlihat dangkal. Tidak ada yang tahu ke mana air itu menghilang.

Danau Sidihoni yang berjarak 8 kilometer dari Pangururan ini cukup indah. Pemandangan di sekitar danau bisa dipantulkan oleh air danau. Dikelilingi oleh bukit landai berwarna hijau muda dan deretan pohon pinus, semakin menambah keindahan. Sayang, danau berair jernih ini belum dikelola dengan baik.

Sebagian besar penduduk di sekitar danau masih memanfaatkan airnya untuk fasilitas "mandi cuci kakus" (MCK). Terbatasnya sarana prasarana transportasi juga membuat obyek wisata ini jarang mendapat kunjungan wisatawan.

Ternyata danau Sidihoni bukanlah satu-satunya danau di Pulau Samosir, ada sebuah danau lagi yang lebih kecil dari Danau Sidihoni di pulau ini yang bernama Danau Aek Natonang. Danau Aek Natonang terletak di Desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo, Pulau Samosir, Sumatera Utara.







Ikan mas arsik juga sering disajikan dalam pesta adata batak
Bahan :
1 kg ikan mas/ikan gabus, bersihkan dan buang insangnya, tidak dibuang sisiknya
25 batang serai, memarkan
50 gr bawang batak (lokio), bersihkan
1 sdm air asam jawa, larutkan dengan 250 ml air
3 cm lengkuas, memarkan
1000 ml air
Bumbu Halus :
6 buah cabai merah (bisa ditambah jika suka pedas)
10 buah bawang merah
7 siung bawang putih
6 cm jahe
6 butir kemiri
1 sdt andaliman
10 cm kunyit
garam secukupnya
Cara membuat:
1. Lumuri ikan dengan bumbu halus, masukkan sebagian serai ke perut ikan. Sisa serai digunakan sebagai alas wajan.
2. Letakkan ikan dan lengkuas di atas serai lalu tuangi air asam, biarkan air meresep kemudian tambahkan air. Tutup wajan dan masak diatas api sedang/kecil hingga air mengering.
Bahan :1 kg ikan mas/ikan gabus, bersihkan dan buang insangnya, tidak dibuang sisiknya25 batang serai, memarkan50 gr bawang batak (lokio), bersihkan1 sdm air asam jawa, larutkan dengan 250 ml air3 cm lengkuas, memarkan1000 ml air
Bumbu Halus :6 buah cabai merah (bisa ditambah jika suka pedas)10 buah bawang merah7 siung bawang putih6 cm jahe6 butir kemiri1 sdt andaliman10 cm kunyitgaram secukupnya
Cara membuat:1. Lumuri ikan dengan bumbu halus, masukkan sebagian serai ke perut ikan. Sisa serai digunakan sebagai alas wajan.2. Letakkan ikan dan lengkuas di atas serai lalu tuangi air asam, biarkan air meresep kemudian tambahkan air. Tutup wajan dan masak diatas api sedang/kecil hingga air mengering.
 


Sistem tradisi penulisan didalam bahasa Batak Toba diduga telah ada sejak abad ke-13,dengan aksara yang mungkin berasal dari aksara Jawa Kuna, melalui aksara Sumatera Kuna. Aksara ini bersifat silabis artinya tanda untuk menggambarkan satu suku kata/silaba atau silabis. Jumlah lambang /tanda itu sebanyak 19 buah huruf yang disebut juga induk huruf dan ditambah 7 jenis anak huruf.
Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.
Warna dominan pada ulos adalah
merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang
mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan.
Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus
jenazah), dan Ulos Sibolang.
          
Tari to-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Menurut sejarahnya tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan. Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tortor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi disebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung). Kemudian tor-tor Tunggal Panaluan merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah, maka tanggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Banua Gijjang (Dunia Atas), Banua Tonga (Dunia Tengah) dan Banua Toru (Dunia bawah) Tor-Tor pada jaman sekarang untuk orang Batak tidak lagi hanya diasumsikan dengan dunia roh, tetapi menjadi sebuah seni karena Tor-Tor menjadi perangkat budaya dalam setiap kegiatan adat orang Batak.
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup.
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari, dalam rangka pergaulan antar individu.
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya, yang diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya, agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk selalu rindu dan cinta terhadap budayanya.
Proses Mendirikan Rumah.
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan, dalam bahasa Batak Toba dikatakan “mangarade”. Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang, tustus (pasak), pandingdingan, parhongkom, urur, ninggor, ture-ture, sijongjongi, sitindangi, songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap. Juga bahan untuk singa-singa, ulu paung dan sebagainya yang diperlukan.
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai “marsirumpa” suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih.
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada “pande” (ahli di bidang tertentu, untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk “Ruma” atau “Sopo”.
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu. Hai itu disebut “mamingning”.
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang “Jabu bona”. Dan kayu dengan suara nyaring kedua untuk tiang “jabu soding” yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang “jabu suhat” dan “si tampar piring”.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah “marsitiktik”. Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu bona sesuai falsafah yang mengatakan “Tais pe banjar ganjang mandapot di raja huta. Bolon pe ruma gorga mandapot di jabu bona”.
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi. Ada pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri. Pengertian ini terangkum dalam falsafah yang mengatakan “hot di ojahanna” dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung.
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain. Untuk keperluan dinding rumah komponen pembentuk terdiri dari “pandingdingan” yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang mengatakan “Ndang tartea sahalak sada pandingdingan” sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan dalam memikui beban berat.
Pandingdingan dipersatukan dengan “parhongkom” dengan menggunakan “hansing-hansing” sebagai alat pemersatu. Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan “Hot di batuna jala ransang di ransang-ransangna” dan “hansing di hansing-hansingna”, yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh. Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut, dan dalam kehidupan sehari-hari. Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai pergaulan yang harmonis dengan tetangga.
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut “bungkulan” ditopang oleh “tiang ninggor”. Agar ninggor dapat terus berdiri tegak, ditopang oleh “sitindangi”, dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai “sijongjongi”. Bagi orang Batak, tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran, karena tiang tersebut posisinya tegak lurus menjulang ke atas. Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi.
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut “arop-arop”. Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa kelak dapat menikmati penghidupan yang layak, dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut “Si tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutan”.
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada “songsong boltok”. Maknanya, seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati. Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan “Kalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam hati�.
“Ombis-ombis” terletak disebalah kanan dan kiri yang membentang dari belakang ke depan. Kemungkinan dalam rumah modern sekarang disebut dengan list plank. Berfungsi sebagai pemersatu kekuatan bagi “urur” yang menahan atap yang terbuat dari ijuk sehingga tetap dalam keadaan utuh. Dalam pengertian orang Batak ombis-ombis ini dapat menyimbolkan bahwa dalam kehidupan manusia tidak ada yang sempurna dan tidak luput dari keterbatasan kemampuan, karena itu perlu untuk mendapat nasehat dan saran dari sesama manusia. Sosok individu yang berkarakter seperti itu disebut “Pangombisi do ibana di angka ulaon ni dongan” yaitu orang yang selalu peduli terhadap apa yang terjadi bagi sesama baik di kala duka maupun dalam sukacita.
Pemanfaatan Ruangan
Pada bagian dalam rumah (interior) dibangun lantai yang dalam pangertian Batak disebut “papan”. Agar lantai tersebut kokoh dan tidak goyang maka dibuat galang lantai (halang papan) yang disebut dengan “gulang-gulang”. Dapat juga berfungsi untuk memperkokoh bangunan rumah sehingga ada ungkapan yang mengatakan “Hot do jabu i hot margulang-gulang, boru ni ise pe dialap bere i hot do i boru ni tulang.”
Untuk menjaga kebersihan rumah, di bagian tengah agak ke belakang dekat tungku tempat bertanak ada dibuat lobang yang disebut dengan “talaga”. Semua yang kotor seperti debu, pasir karena lantai disapu keluar melalui lobang tersebut. Karena itu ada falsafah yang mengatakan “Talaga panduduran, lubang-lubang panompasan” yang dapat mengartikan bahwa segala perbuatan kawan yang tercela atau perbuatan yang dapat membuat orang tersinggung harus dapat dilupakan.
Di sebelah depan dibangun ruangan kecil berbentuk panggung (mirip balkon) dan ruangan tersebut dinamai sebagai “songkor”. Di kala ada pesta bagi yang empunya rumah ruangan tersebut digunakan sebagai tempat “pargonsi” (penabuh gendang Batak) dan ada juga kalanya dapat digunakan sebagai tempat alat-alat pertanian seperti bajak dan cangkul setelah selesai bertanam padi.
Setara dengan songkor di sebelah belakang rumah dibangun juga ruangan berbentuk panggung yang disebut “pangabang”, dipergunakan untuk tempat menyimpan padi, biasanya dimasukkan dalam “bahul-bahul”. Bila ukuran tempat padi itu lebih besar disebut dengan “ompon”. Hal itu penyebab maka penghuni rumah yang tingkat kehidupannya sejahtera dijuluki sebagai “Parbahul-bahul na bolon”. Dan ada juga falsafah yang mengatakan “Pir ma pongki bahul-bahul pansalongan. Pir ma tondi luju-luju ma pangomoan”, sebagai permohonan dan keinginan agar murah rejeki dan mata pencaharian menjadi lancar.
Melintang di bagian tengah dibangun “para-para” sebagai tempat ijuk yang kegunaannya untuk menyisip atap rumah jika bocor. Dibawah para�para dibuat “parlabian” digunakan tempat rotan dan alat-alat pertukangan seperti hortuk, baliung dan baji-baji dan lain sebagainya. Karena itu ada fatsafah yang mengatakan “Ijuk di para-para, hotang di parlabian, na bisuk bangkit gabe raja ndang adong be na oto tu pargadisan” yang artinya kira-kira jika manusia yang bijak bestari diangkat menjadi raja maka orang bodoh dan kaum lemah dapat terlindungi karena sudah mendapat perlakuan yang adil dan selalu diayomi.
Untuk masuk ke dalam rumah dilengkapi dengan “tangga” yang berada di sebelah depan rumah dan menempel pada parhongkom. Untuk rumah sopo dan tangga untuk “Ruma” dulu kala berada di “tampunak”. Karena itu ada falsafah yang berbunyi bahwa “Tampunak ni sibaganding, di dolok ni pangiringan. Horas ma na marhaha-maranggi jala tangkas ma sipairing-iringan”.
Ada kalanya keadaan tangga dapat menjadi kebanggaan bagi orang Batak. Bila tangga yang cepat aus menandakan bahwa tangga tersebut sering dilintasi orang. Pengertian bahwa yang punya rumah adalah orang yang senang menerima tamu dan sering dikunjungi orang karena orang tersebut ramah. Tangga tersebut dinamai dengan “Tangga rege-rege”.
Gorga
Disebelah depan rumah dihiasi dengan oramen dalam bentuk ukiran yang disebut dengan “gorga” dan terdiri dari beberapa jenis yaitu gorga sampur borna, gorga sipalang dan gorga sidomdom di robean.
Gorga itu dihiasi (dicat) dengan tlga warna yaitu wama merah (narara), putih (nabontar) dan hitam (nabirong). Warna merah melambangkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan yang berbuah kebijaksanaan. Warna putih melambangkan ketulusan dan kejujuran yang berbuah kesucian. Wama hitam melambangkan kerajaan dan kewibawaan yang berbuah kepemimpinan.
Sebelum orang Batak mengenal cat seperti sekarang, untuk mewarnai gorga mereka memakai “batu hula” untuk warna merah, untuk warna putih digunakan “tano buro” (sejenis tanah liat tapi berwana putih), dan untuk warna hitam didapat dengan mengambil minyak buah jarak yang dibakar sampai gosong. Sedangkan untuk perekatnya digunakan air taji dari jenis beras yang bernama Beras Siputo.
Disamping gorga, rumah Batak juga dilengkapi dengan ukiran lain yang dikenal sebagai “singa-singa”, suatu lambang yang mengartikan bahwa penghuni rumah harus sanggup mandiri dan menunjukkan identitasnya sebagai rnanusia berbudaya. Singa-singa berasal dari gambaran “sihapor” (belalang) yang diukir menjadi bentuk patung dan ditempatkan di sebelah depan rumah tersebut. Belalang tersebut ada dua jenis yaitu sihapor lunjung untuk singa-singa Ruma dan sihapor gurdong untuk rumah Sopo.
Hal ini dikukuhkan dalam bentuk filsafat yang mengatakan “Metmet pe sihapor lunjung di jujung do uluna” yang artinya bahwa meskipun kondisi dan status sosial pemilik rumah tidak terlalu beruntung namun harus selalu tegar dan mampu untuk menjaga integritas dan citra nama baiknya.
Perabot Penting
Berbagai bentuk dan perabotan yang bernilai bagi orang Batak antara lain adalah “ampang” yang berguna sebagai alat takaran (pengukur) untuk padi dan beras. Karena itu ada falsafah yang mengatakan “Ampang di jolo-jolo, panguhatan di pudi-pudi. Adat na hot pinungka ni na parjolo, ihuthononton sian pudi”. Pengertian yang dikandungnya adalah bahwa apa bentuk adat yang telah lazim dilaksanakan oleh para leluhur hendaknya dapat dilestarikan oleh generasi penerus. Perlu ditambahkan bahwa “panguhatan” adalah sebagai tempat air untuk keperluan memasak.
Di sebelah bagian atas kiri dan kanan yang letaknya berada di atas pandingdingan dibuat “pangumbari” yang gunanya sebagai tempat meletakkan barang-barang yang diperlukan sehari-hari seperti kain, tikar dan lain-lain. Falsafah hidup yang disuarakannya adalah “Ni buat silinjuang ampe tu pangumbari. Jagar do simanjujung molo ni ampehon tali-tali”.
Untuk menyimpan barang-barang yang bernilai tinggi dan mempunyai harga yang mahal biasanya disimpan dalam “hombung”, seperti sere (emas), perak, ringgit (mata uang sebagai alat penukar), ogung, dan ragam ulos seperti ragi hotang, ragi idup, ragi pangko, ragi harangan, ragi huting, marmjam sisi, runjat, pinunsaan, jugia so pipot dan beraneka ragam jenis tati-tali seperti tutur-tutur, padang ursa, tumtuman dan piso halasan, tombuk lada, tutu pege dan lain sebagainya.
Karena orang Batak mempunyai karakter yang mengagungkan keterbukaan maka di kala penghuni rumah meninggal dunia dalam usia lanjut dan telah mempunyai cucu maka ada acara yang bersifat kekeluargaan untuk memeriksa isi hombung. Ini disebut dengan “ungkap hombung” yang disaksikan oleh pihak hula-hula.
Untuk keluarga dengan tingkat ekonomi sederhana, ada tempat menyimpan barang-barang yang disebut dengan “rumbi” yang fungsinya hampir sama dengan hombung hanya saja ukurannya lebih kecil dan tidak semewah hombung.
Sebagai tungku memasak biasanya terdiri dari beberapa buah batu yang disebut “dalihan”. Biasanya ini terdiri dari 5 (lima) buah sehingga tungku tempat memasak menjadi dua, sehingga dapat menanak nasi dan lauk pauk sekaligus.
Banyak julukan yang ditujukan kepada orang yang empunya rumah tentang kesudiannya untuk menerima tamu dengan hati yang senang yaitu “paramak so balunon” yang berarti bahwa “amak” (tikar) yang berfungsi sebagai tempat duduk bagi tamu terhormat jarang digulung, karena baru saja tikar tersebut digunakan sudah datang tamu yang lain lagi.
“Partataring so ra mintop” menandakan bahwa tungku tempat menanak nasi selalu mempunyai bara api tidak pernah padam. Menandakan bahwa yang empunya rumah selalu gesit dan siap sedia dalam menyuguhkan sajian yang perlu untuk tamu.
“Parsangkalan so mahiang” menandakan bahwa orang Batak akan berupaya semaksimal mungkin untuk memikirkan dan memberikan hidangan yang bernilai dan cukup enak yang biasanya dari daging ternak.
Untuk itu semua maka orang Batak selalu menginginkan penghasilan mencukupi untuk dapat hidup sejahtera dan kiranya murah rejeki, mempunyai mata pencaharian yang memadai, sehingga disebut “Parrambuan so ra marsik”.
Tikar yang disebut “amak” adalah benda yang penting bagi orang Batak. Berfungsi untuk alas tidur dan sebagai penghangat badan yang dinamai bulusan. Oleh karena itu ada falsafah yang mengatakan “Amak do bulusan bahul-bahul inganan ni eme. Horas uhum martulang gabe uhum marbere”.
Jenis lain dari tikar adalah rere yang khusus untuk digunakan sebagai alas tempat duduk sehari-hari dan bila sudah usang maka digunakan menjadi “pangarerean” sebagai dasar dari membentuk “luhutan” yaitu kumpulan padi yang baru disabit dan dibentuk bundar. Tentang hal ini ada ungkapan yang mengatakan “Sala mandasor sega luhutan” di mana pengertiannya adalah bahwa jika salah dalam perencanaan maka akibatnya tujuan dapat menjadi terbengkalai.
Penutup
Nilai budaya itu sangat perlu dilestarikan dan hendaknya dapat ditempatkan sebagai dasar filosofi sebagai pandangan hidup bagi generasi penerus kelak. Ada pendapat yang mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai budayanya, karena itu Bangso Batak perlu menjaga citra dan jati dirinya agar keberadaannya tetap mendapat tempat dalam pergaulan hubungan yang harmonis.
Penulis juga mengakui bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna maka segala bentuk saran dan masukan yang sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati, Kiranya Tuhan memberkati kita semua. HORAS

Kamis, 01 Maret 2012

Pantai Pangandaran



PANGANDARAN2
Pantai Pangandaran adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia. Berlokasi di Ciamis Jawa Barat, Pantai pangandaran masuk dalam salah satu tempat tujuan wisata indonesia favorit di tahun 2008.
Pantai Pangandaran memiliki keistimewaan karena diapit oleh dua buah bukit kecil, hamparan landai pasir putih yang indah, serta angin yang berhembus pelan disertai riak ombak membuat pengunjung nyaman di pantai ini.
Berbagai aktivitias pantai seperti berenang, berjemur, bersantai dan memancing dapat dilakukan dengan nikmat di pantai pangandaran. Pondok pondok kecil yang disediakan juga dapat menjadi tempat yang cocok untuk menyaksikan matahari terbit atau tenggelam.
Akses jalan yang bagus, dekat dengan jalan tol serta dekat dari jakarta, membuat pengunjung dapat dengan mudah mencapai pantai ini. Berbagai infrastruktur pun telah tersedia, seperti lampu dan penerangan yang baik. Ini membuat anda juga dapat menikmati wisata malam di pantai pangandaran.
Berbagai event tradisional juga sering dilaksanakan setiap akhir pekan. Berbagai lomba juga diadakan pada saat saat khusus, seperti loma layang layang, offroad, lintas alam dan perayaan tahun baru.
Pantai Pangandaran terletak di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Untuk mencapai Pantai Pangandaran, Dari Bandung, Anda dapat melalui Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran. Jaraknya sekitar 236 kilometer. Pengunjung juga dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.
Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute Yogyakarta – Cilacap – Banjar – Pangandaran. Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.
Akomodasi dan Fasilitas
Di kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti areal parkir yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe, tim SAR, pondok wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi pariwisata.
Di samping itu
Di kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya, seperti bank, ATM, money changer, restoran, warung makan, gedung bioskop, diskotik, tempat penyewaan sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher isi ulang pulsa, para sailing, serta sentra oleh-oleh dan outlet cinderamata.

Pulau Cubadak – Surga di Sumatera


www.trimo-situmorang.blogspot.com


pulau cubadak2
Kawasan Cubadak pada mulanya adalah bekas kawah dengan luas sekitar 40 km persegi. Pulau ini tidak berpenduduk, kecuali hanya segelintir rumah nelayan sebagai tempat persinggahan saat kemalaman melaut, dan dipenuhi hutan lebat. Sejumlah satwa burung dan binatang liar seperti monyet, rusa, babi hidup di sini. Cubadak merupakan salah satu dari puluhan pulau kecil di lepas pantai Sumatra Barat.
Sebenarnya ada banyak pulau kecil yang berpotensi besar di kawasan ini. Diantaranya Mentawai, Sipagang, Sikuai, Pasumpahan, Sirandah, Penyu, dan lain-lain. Sayangnya baru Cubadak dan Mentawai yang sudah digarap dan dipromosikan dengan baik.
Pulau Cubadak yang namanya telah mendunia dan menjadi ikon Kabupaten Pesisir Selatan ini memiliki luas wilayah 5.749 km persegi dan berada 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Dengan posisi memanjang dari utara ke selatan di bagian barat Sumatra Barat, Pesisir yang memiliki 218 km panjang pantai memang memiliki potensi di bidang pariwisata.
cubadak-island 




Pantai Terinda di Pulau Jawa


Kata indah maupun cantik sangatlah subjektip.
Karena menang fotografi adalah bagian dari hobby saya, maka tidaklah penting arti parameternya untuk kita ulas.

Indah dan cantik tentang pantai di pulau Jawa, terutama di Jawa bagian selatan. Karena bagian utara sudah tercemar maupun sudah banyak penduduknya.
13278317541636300709
Pantai Malimping . Koleksi Kusmanto
.
Bila mengarah menuju Bayah atau Pelabuhan Ratu, kondisi nya makin keras berbatuan dan makin terjal.
Dari Pengalaman saya, mulai dari Sumur (sekitar pulau Umang) sampai Karang Nini (sekitar Pangandaran), merupakan pantai terindah pulau Jawa.
Dialam ini pula kita bisa berfoto maupun memacu cepat kendaraan di pinggir pantai tanpa merasa ada batas pantai. Sungguh berpuluh kilometer bisa kita pacu mobil kita dengan kecepatan sangat tinggi.  Suasana yang masih sepi dan bersih.
132783380188722699
Dengan kendaraan antislip bisa menikmati indahnya pantai Malimping. Sejauh belasan kilometer telah saya pacu.
Sudah belasan kilometer saya pacu, tetapi belum pernah buntu dan saya harus kembali karena sudah terlalu jauh dari titik awal.
Dengan mobil yang antiselip,  bisa kita lakukan hobby ini.
tetapi harus hati hati karena sangat jauh dari orang lain dan kendala bila terjadi kerusakan mobil.

Saya selalu membawa radio  komunikasi, karena daerah ini tidak mempunyai signal handphone.
Aneka foto lainnya bisa dilihat di Yahoo Flickr.
http://www.flickr.com/photos/67013525@N05/
.




PANTAI INDAH DI BATAM



PANTAI YANG SATU INI LETAKNYA DIDAERAH TANJUNG PINGGIR.....LEBIH TEPATNYA VIEW TERLIHAT DARI KTM RESORT...TANJUNG PINNGIR.......ANDA BS MENIKMATI SAJIAN MAKANAN DIPINGGIR PANTAI SAMBIL MEMANDANG NEGARA SINGAPORE.....WELLCOME TO TANJUNG PINGGIR...................


COSTARINA MERUPAKAN KAWASAN YANG DIJADIKAN IKON WISATA KOTA BATAM.......DENGAN FASILITAS WATERPARK TERLUAS DI INDONESIA....3400 M PERSEGI.....MAMPU MENANPUNG RIBUAN PENGUNJUNG PADA WAKTU YANG SAMA.........

KAWASAN INI JUGA DILENGKAPI MINIATUR RUMAH RUMAH KHAS DAERAH DI INDONESIA.....SEPERTI TAMAN JAYA ANCOL DI JAKARTA
Add caption



NONGSA BEACH....SALAH SATU PANTAI INDAH YANG ADA DI BATAM....DI LENGKAPI DGN FASILITAS OLAHRAGA AIR...TERMASUK JETSKI...BOATS....CABLE CAR...BUNGI JUMPING....



INI SALAH SATU PANTAI TANJUNG PINGGIR...DIMANA ANDA BISA MELIHAT NEGARA SINGAPORE YANG SANGAT DEKAT......

Pemandangan terindah di dunia


Pemandangan terindah di dunia – Posting ini menyoroti beberapa dari gambar yang paling menakjubkan fotografi alam. Ada sejumlah besar tempat-tempat dan pemandangan di bumi ini kita harus setidaknya melihat sekali. Alam fotografi cenderung menempatkan lebih mementingkan nilai estetika gambar dari jenis lain fotografi. fotografer alam Kebanyakan manusia lebih memilih tidak hadir di foto mereka, mereka ingin mencapai murni, tak bernoda lanskap yang bebas dari pengaruh manusia. Di bawah ini kami hadir untuk Anda koleksi gambar fotografi alam yang benar-benar akan mengambil napas Anda pergi.Ini mungkin adalah tempat-tempat terindah dan paling spektakuler di dunia yang sangat jarang dilihat sebelumnya. Dari keindahan Antartika, kota-kota diatas awan, pantai-pantai tersembunyi yang spektakuler, dan tempat-tempat lainnya, yang bahkan lebih mengagumkan.

1.Puncak Himalaya Tibet


Ini adalah titik tertinggi di seluruh Planet Bumi. Dengan foto dan cahaya seperti ini Himalaya tampak seperti sebuah tempat di planet lain.
2.Sinar Aurora Borealis

Sinar Aurora Borealis yang “spektakuler” di langit Alaska (ujung utara Amerika, dekat Kutub Utara). Aurora sebenarnya adalah cahaya natural di angkasa yang terjadi akibat tabrakan partikel-partikel medan magnet bumi dengan atom dan molekul dari atas atmosfir bumi. Warnanya yang paling umum ada dua, hijau dan merah dan dapat dilihat pada waktu malam.
3.Benteng Chittogarh , India

4. cinque Terre, riviera

Cinque Terre , Riviera , adalah salahsatu tujuan wisata paling populer di Italia. Kota yang terkenal keindahannya ini dibangun selama ratusan tahun, dan keunikannya tetap terjaga.. Makanan laut disini juga sangat istimewa, tentu karena letaknya yang di pinggir laut Mediterania (Bagian dari UNESCO World Heritage Site).
5.College the Valleyfield

Sebuah universitas pendidikan di Quebec , Kanada, dengan pemandangan kampus yang tidak ada duanya di dunia.
6.Machu Picchu

Inilah Machu Picchu, kota dari peradaban Inca yang hilang. Letaknya di Lembah Urumba, Peru , di puncak gunung, 2430 meter diatas permukaan laut. Tempat ini dibangun pada puncak kejayaan peradaban mereka, tahun 1460-an.
7.Massif De La Chartreuse

Formasi bebatuan yang super unik di pegunungan di timur Perancis.
8.laut Arktik

Berdayung santai di laut Arktik yang sejernih kristal (tapi dingiiinn). Arktik adalah wilayah di Kutub Utara bumi (dari Bahasa Yunani yang berarti Beruang).
9.Sebuah Kota Di Dalam Gunung

Lihatlah kedahsyatan pintu gerbang raksasa ini. Petra , adalah kota yang dibentuk di dalam sebuah gunung batu di Yordania. Tempat ini awalnya dibangun 100 tahun sebelum masehi oleh bangsa Nabatean. Petra dulu sempat berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur di zaman Romawi karena letaknya yang strategis di Arabia . Didalamnya juga terdapat aliran sungai bawah tanah yang airnya berlimpah. ( sepertinya tempat syuting Film Transformer 2 )
10.Gunung Tungurahua, Ekuador

11.Teluk Navagio, Zakynthos, Yunani

12.International Space Station, ISS

Para astronot sedang berada dalam misi STS116 di Stasiun Ruang Angkasa Internasional, ISS, 3600 km diatas Selandia Baru. Pemandangannya, lumayan spektakuler.
13.Kota Modern
Inilah pantai -pantai terindah di bali..yang di mna pemandanganya sangat memuaskan hati dan memberikan kesejukan pada mata kita.apalgi jikau kita menikmati airnya dan bermain dengan hati yang gembira.
sunngguh-sunggh bisa membuat kita lebih nyaman dan tenang.

Pantai Nusa Dua dengan ombak yang begitu tenang dan pasir putih yang lembut
Pantai Nusa Dua saat air laut pasang
Pantai Nusa Dua di saat cuaca cerah dengan pasir putih dan degradasi warna air laut yang mempesona. Terlihat sepasang muda-mudi sedang menikmati kebersamaan yang indah di pantai Nusa Dua
Salah satu sisi pantai yang berlokasi dibelakang deretan hotel berbintang di Nusa Dua
Pantai Nusa Dua memiliki pasir putih dengan ombak yang tenang sehingga anak-anak kecil pun bisa mandi di pantai ini. Pantainya terlihat seperti semacam teluk yang terletak diantara 2 pulau sehingga disebut sebagai Nusa Dua. Airnya begitu jernih dan di saat cuaca cerah akan terlihat degradasi warna air yang begitu indah. So Exotic ! Kawasan Nusa Dua merupakan kawasan elite di Bali karena disepanjang pantai ini dibangun hotel-hotel berbintang, seperti Grand Hyatt, Melia, The Laguna, Putri Bali, Ayodya dan St Regist dengan tarif menginap yang cukup mahal, maklumlah kawasan elit! :) Setelah memasuki gerbang besar di pintu masuk kawasan ini, pemandangan taman yang cantik dan suasana yang segar akan langsung terasa. Bunga-bunga indah dan air mancur di tengah bundaran semakin menambah eloknya kawasan ini. Nusa dua juga dilengkapi dengan Mall “Bali Collection” untuk anda yang ingin belanja oleh-oleh buat keluarga maupun sahabat-sahabat anda di rumah. Di kawasan Nusa Dua juga terdapat Museum Pasifika. Anda juga bisa mencoba naik balon besar di udara yang akan memberikan pemandangan indah pantai Nusa Dua dan sebagian pulau Bali bagian selatan. Tak jauh di sebelah selatan pantai Nusa Dua adalah pantai Geger yang lokasinya berada di belakang hotel St Regist. Pantainya lebih tenang sehingga sangat cocok untuk anda yang suka mandi di pantai. Pemandangan matahari terbitnya juga sangat indah.







OBJEK WISATA INDAH BALI

Gallery Obyek Wisata
Pantai Sanur  
Pantai Sanur merupakan pantai yang bersejarah karena Pantai ini  merupakan pantai tempat mendaratnya pasukan kerajaan Belanda ketika Belanda menyerang wilayah Badung pada waktu zaman penjajahan
Dikalangan pariwisata, pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis dari Belgia bernama A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Pada tahun 1963 geliat pariwisata Sanur semakin terasa dengan didirikannya Hotel Bali Beach (sekarang Inna The Grand Bali Beach yang merupakan hotel pertama kalinya dibangun di Bali. Sampai sekarang kawasan ini masih menjadi salah satu tujuan wisata utama di Kota Denpasar.
Dalam upaya meningkatkan daya tarik kawasan pariwisata Sanur, sejak tahun 2006,  dilaksanakan Sanur Village Festival. Sanur Village Festival adalah suatu event tahunan yang rutin diadakan di Sanur. Event ini diprakarsai oleh komunitas masyarakat Sanur, melalui Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) dan dudukung oleh Pemerintah Kota Denpasar.
Monumen Perjuangan Rakyat Bali 
Lokasi monumen ini sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali,  tepatnya di Lapangan Renon Nitimandala. Kecamatan Denpasar Timur. Monumen dengan luas bangunan 4.900 m2 dan luas tanah 138.830 m2 .ini didirikan untuk mengabadikan semangat perjuangan rakyat  Bali dari masa ke masa dan semangat patriotisme serta  memberi penghormatan kepada para pahlawan. Daya tarik Monumen ini  yaitu bangunannya yang megah dengan arsitektur khas Bali. Monumen dibangun dengan bentuk bajra (genta) yang menjulang tinggi. Secara horizontal, susunan bangunan berbentuk segi empat bujur sangkar simetris dan mengacu pada konsep Tri Mandala, dan secara vertikal, monumen ini juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengacu pada konsep Tri Angga.
Pada lantai tengah monumen ini terdapat  33 buah unit diorama yang berdemensi 2 x 3 meter yang menggambarkan adegan proses masa ke masa kehidupan orang Bali hingga sejarah sejarah perjuangan rakyat Bali.






Rabu, 29 Februari 2012

Gambar Pemandangan Pantai

Wisata Bali Timur

Jika Anda ingin mencari senang di Pulau Dewata, datang saja ke Bali bagian selatan. Di sana ada ingar-bingar Kuta, Legian, hingga pusat Kota Denpasar. Namun, apabila ketenangan yang Anda inginkan, pergilah ke Bali bagian timur. Mulai dari tempat peristirahatan, obyek wisata bernuansa spiritual dan sejarah, hingga aktivitas wisata bahari tersaji di depan mata. Sudah sedemikian lama Bali bagian timur dan utara berada di bawah bayang-bayang Bali bagian selatan, maupun kawasan wisata lain di Bali, seperti Ubud dan Kintamani, di Bali bagian tengah.Padahal, Bali bagian timur punya sejumlah kawasan wisata yang tidak saja elok panoramanya, tetapi juga punya cerita yang tak kalah dibandingkan dengan kawasan wisata lain yang lebih mendunia, seperti Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, dan Pura Uluwatu. Di sana antara lain ada Pura Besakih, yang merupakan pura terbesar di Bali, serta tiga istana air (Tirta Gangga, Jungutan, dan Taman Ujung) yang kental dengan nuansa sejarah, berupa taman dan bangunan di atas air yang dibangun oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut, sekitar tahun 1919. Meski harus diakui panoramanya tidak seelok Kuta dan Nusa Dua yang termasyhur karena bibir pantainya yang panjang dan berpasir putih, kawasan Candidasa, sebuah kawasan wisata di Manggis, Karangasem, dengan 300 kamar hotel kelas bintang dan 400 kamar hotel kelas melati, akan menyuguhi wisatawan yang menginap di sana pemandangan lautan di Selat Lombok yang khas. Perairan di sekitar gugusan itu menjadi pusat kegiatan wisata bahari, tentu saja dilengkapi kawasan yang sudah lebih dulu dikenal, yakni Amed dan Tulamben, dua kawasan di ujung timur Pulau Bali. Bupati Karangasem I Wayan Geredek, kepada Kompas di kawasan wisata Candidasa, sehari setelah hari raya Nyepi 2008, mengakui selama ini Karangasem belum dikenal oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara. Bahkan, daerah di ujung timur Bali itu seperti terlupakan dalam promosi pariwisata Bali maupun nasional. ”Lihat saja tanda penunjuk jalan atau area wisata, daerah di Bali bagian timur tidak pernah tercantum di sana,” kata Geredek melukiskan daerahnya. Data Badan Pariwisata Bali tahun 2007 mencatat, tingkat hunian hotel di kawasan Candidasa baru sekitar 50 persen, jauh di bawah kawasan lain di Bali yang bisa mencapai 90 persen sepanjang tahun.elabuhan kapal pesiar Salah satu momentum yang tengah ditunggu pemerintah kabupaten dan pelaku pariwisata di Karangasem untuk mengoptimalkan kepariwisataan di sana adalah pembangunan pelabuhan kapal pesiar bertaraf internasional yang diharapkan selesai semester pertama tahun 2009. Pelabuhan itu terletak di Labuhan Amuk, Manggis, sekitar 5 kilometer arah barat kawasan Candidasa. Kawasan itu bersebelahan dengan pelabuhan penyeberangan Padangbai. Menurut Geredek, pelabuhan itu kelak diharapkan dapat secara nyata mengangkat dunia pariwisata Bali bagian timur

Selamat Datang Di Tuk-Tuk Siadong

Tuk-Tuk Siadong, adalah semenanjung yang terletak di sebelah timur Pulau Samosir. Semenanjung kecil ini terletak diantara Desa Tomok dan Desa Ambarita. Kalau anda nggak perhatian banget dengan kondisi jalan, mungkin anda akan melewatkan wilayah ini. Alasan utama orang melewatkan wilayah ini tentunya karena ketiadaan sarana angkutan publik yang menuju Tuk-Tuk Siadong. Ya, angkutan umum lintas Samosir dari Tomok sampai Pangururan dan kembali sama sekali tidak melewati Tuk-Tuk Siadong. Oleh Karena itu, saya memutuskan untuk berjalan kaki mencapai Tuk-Tuk Siadong dari Pelabuhan Orang Tomok daripada menggunakan alternatif lain yang harganya lebih mahal. Pilihan lainnya hanya berupa : ojek, atau mobil carteran. Toh, jaraknya dekat, hitung-hitung sambil menyelami kebudayaan setempat (pada malam hari) hihihi.
Tuk-Tuk Siadong terkenal karena “keturisannya”. Yap, pertama kali memasuki kawasan ini, setelah menembus perbukitan-dan-sawah-entah-dimana, saya terkejut karena saya tiba-tiba teringat pada Bali atau lebih spesifik lagi : Legian dan Kuta. Betul, tempat ini nggak ubahnya kawasan Legian yang tersohor di Bali. Di saat wilayah lain di Samosir sudah menurun aktifitasnya selepas matahari terbenam, di Tuk-Tuk, roda kesibukan berputar hampir 24 jam lamanya. Tengah malam sekalipun, kalau anda kelaparan dan ingin menikmati makanan, anda bisa berkunjung ke warung-warung yang tersedia. Inilah rasa dan konsekuensi kawasan internasional di Tanah Samosir. Selain harga-harga penginapan dan makanan yang mengikuti standard turis asing, penduduk lokalnya (terutama pegawai hotelnya) jauh lebih fasih berbahasa Inggris daripada bahasa Indonesia ataupun Batak. Ngeliat tampang saya aja, mereka segera berceloteh dalam bahasa Inggris (sialnya, bahasa Inggris mereka kayaknya jauh lebih bagus daripada saya, walaupun tercampur dengan aksen Batak).Hahaha. Kalah dech.



Nggak Sengaja Ketemu Museum Simalungun


museum simalungun

Museum Simalungun, ini adalah salah satu objek yang nggak sengaja saya datangi saat berada di Pematang Siantar. Museum ini nggak ada di daftar itinerary saya. Lucunya, saat saya jalan kaki dari Vihara Avalokitesvara melintasi Jalan Jenderal Sudirman menuju ke arah pusat kota, saya malah ketemu dengan Museum Simalungun. Letaknya mudah dijangkau karena berada di tengah kota. Bangunannya diapit oleh dua bangunan besar yaitu Gereja GKPS Sudirman dan Kantor Polres Sudirman. Nggak perlu berpikir panjang dong saya langsung mampir.

Bangunan Museum Simalungun yang terletak di Kota Pematang Siantar ini berbentuk rumah adat yang sangat menarik. Namun jangan dikira bentuknya seperti Rumah Bolon (rumah adat Sumatera Utara) yang banyak di temui di sekitaran Pulau Samosir. Bentuknya sangat berbeda dengan Rumah Bolon. Mungkin bentuk bangunan seperti ini adalah ciri khas bangunan asal Simalungun. Hal yang paling membedakan adalah bentuk atapnya. Sedangkan untuk fungsi bangunannya sepertinya sama saja, berupa rumah panggung yang ruang utamanya ada di lantai dua. Selain pada atap, ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan rumah adat ini juga sudah sangat berbeda. Namun warna merah, putih, dan hitam masih sangat mendominasi.

Belum Bisa Menyaksikan Pertunjukan Patung Menari Sigale-Gale



patung sigale-gale

Hanya selemparan batu dari Makam Raja Sidabutar ke arah luar terdapat objek lainnya yaitu Patung Sigale-Gale. Kalau Anda dari arah Pelabuhan Tomok urutan objeknya adalah Patung Sigale-Gale, Makam Raja Sidabutar, dan yang terakhir adalah Museum Batak. Karena Museum Batak saya kunjungi terlebih dahulu jadi urutannya terbalik. Hehe.. Patung Sigale-Gale terdapat persis di depan rumah adat Bolon. Di rumah tersebut terdapat tulisan pemiliknya yaitu T. Sidabutar. Apakah masih keturunan Raja Sidabutar? Nggak tau deh, mungkin iya. Menurut info, yang disebut rumah Bolon itu adalah rumah adat yang berukuran cukup besar dan biasanya dihuni oleh para raja dan keluarganya. Sementara rumah yang lebih kecil disebut Siamporik yang dihuni oleh para bangsawan. Kalau dilihat dari bentuk sepertinya memang nggak ada bedanya sih.

Nah, kalau patung Sigale-Gale adalah nama sebuah boneka dari kayu yang bisa menari. Agak penasaran juga ya, mana ada yang namanya patung bisa menari. Awalnya saya kira patung tersebut bisa menari karena ada hal yang mistis. Ternyata patung ini bisa bergerak dan menari karena digerakkan secara mekanis oleh manusia. Saat melakukan tarian, Sigale-Gale diiringi oleh alunan musik khas Batak Toba yaitu Gondang Mula-Mula, Gondang Somba, dan Gondang Mangaliat.

patung sigale-gale


Makam Raja Sidabutar ke-3, Batu Gajah, Batu Duduk (Tomok / Pulau Samosir); Cantik Namun Mengenaskan

Makam Raja Sidabutar ke-3, Batu Gajah, Batu Duduk (Tomok / Pulau Samosir); Cantik Namun Mengenaskan

Museum Batak Tak Bertuan Di Desa Tomok

Sumatera Utara adalah salah satu negeri dengan koleksi museum kebudayaan terbanyak di Indonesia. Gimana nggak mau banyak coba, untuk museum berkategori “Batak” sendiri saja ada beberapa dan tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Utara ini.

www.trimo-situmorang.blogspot.com

"TUNJUKAN KREASIMU" _ JANGAN PERNAH MENYERAH _
- - - - - - - -